Rabu, 11 November 2009

PAHLAWAN



SALAM REDAKSI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Ahlan Wa Sahlan saudara(i)ku yang dirahmati Allah, Alhamdulillah Tim Media kini hadir lagi dengan tema PAHLAWAN, walau agak telat dikit sih. berteptepatan dengan hari pahlawan ini, Tanggal 10 November kembali kita mengenang jasa-jasa para pejuang bangsa yang telah gugur mempertahankan kemeredekaan. Sangat besar pengorbanan para pahlawan bangsa yang telah bersedia mengorbankan harta dan nyawa demi untuk mimikirkan para penerusnya.

Sebagaimana pahlawan bangsa telah mengorbankan nyawanya demi bangsa ini, kita semestinya kita juga harus berkorban demi bangsa ini, bukan dengna cara tawuran atau hal semacamnya yang biasa terjadi akhir-akhir ini, namun dengan cara yang berbeda, salah satu caranya adalah dengan belajar bersungguh demi mencapai cita-cita dan menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan fisik dan sosial, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Tak lupa pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada ikhwafillah, para kader yang telah menuaikan tulisan-tulisannya pada bulletin kami, terima kasih atas dukungan dan motivasinya dan terima kasih telah hadir membaca bulletin kami, Walaupun buletin ini masih pada taraf yang belum dapat dikatakan sempurna, namun kami akan tetap berusaha.

Semoga apa yang telah kami sajikan dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat . AMIN YA RABB

Wassalamu alaikum W.R W.B


PROFIL

SEKERTARIS UMUM KAMMI KOMISARIAT UNM PARANGTAMBUNG

Aminuzal Razak, seorang sekertaris umum KAMMI Komisaroat UNM Parangtambung yang memiliki hobi baca buku en dengarin musik ini lahir di Tombolo pada tanggal 20 September 1987 silam, tepatnya Kecamatan Tombolo’ Pao, Kab. Gowa. Awal dari karirnya sebagai sekertaris umum KAMMI bermula dengan mengikuti pengkaderan Daurah Marhala 1 KAMMI pada tanggal 28-30 November 2008 lalu, yang secara tidak sengaja beliau adalah senior dari Ketu Umum KAMMI Komisariat UNM Parangtambung pada jurusan Kimia yang beberapa waktu yang lalu telah kami tampilkan profil nya.

Pendidikan pertama Aminuzal Razak atau yang biasa disapa Uca’ ini melangkahkan kakinya di SDN Tombolo’ Pao tahun 1994-2000, kemudian dilanjutkan ke SMPN Tombolo’ sampai tahun 2003 dan menamatkan jenjang pendidikan SMA nya disebuah sekolah yang bisa dikatakan unggulan dan terfavorit di Sul-Sel yaitu SMA Neg. 1 Tinggimoncong hingga akhirnya memasuki sebuah perguruan tinggi Di Universitas Negeri Makassar pada tahun 2006 silam.

KAMMI adalah organisasi tunggal yang sedang digelutinya saat ini, jarak anatara Makassar dengan Gowa tak menjadi kendala baginya untuk terus melangkah dan bekerja di KAMMI maupun dikampus. Di hari Pahlawan ini ia menghimbau agar kita bisa mengambil makna dari hari pahlawan ini, dulu rakyat berperang dengan senjata yang seadanya, sedangkan para sekutu dengan alat yang modern namun berhasil meluluh-lantakkan tentara jepang, italia dan jerman itu karena peran seorang Bung Tomo yang memberikan semangat merdeka melalui sebuah radio yang inspiratid dan provokatif hingga rakyat membela bangsa ini dengan rasa cinta Tanah Air, dasar nasionalisme Indonesia, yang spiritnya bersemayam dalam frasa persatuan, solidaritas, kejujuran, dan kerelaan berkorban yang tertanam kuat di lubuk hati pemimpin dan rakyatnya.


.

BERITA UTAMA

PAHLAWAN

Tanggal 10 november ditetapkan sebagai hari pahlawan Negara Indonesia, pada tanggal ini, setiap tahun kita merayakan hari pahlawan. Pada saat ini pula kita mengenang jara para pahlawan yang telah gugur maupun para veteran perang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Saat itu kita hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu runcing dan teriakan Allahuakbar. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:812) yang disebut sebagai pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.

Batasan itu sangat luas. Penuh makna dan memberikan kesampatan untuk ditafsirkan berbeda-beda. Karena ukurannya hanya yang gagah berani. Tidak ada penjelasan gagah berani dalam hal apa. Untuk apa dan menurut siapa. Padahal kenyataannya gagah berani itu bisa bermacam-macam.

Dalam bukunya Helden en Helden Vereeing, Thomas Carlyle memaparkan berbagai jenis-jenis pahlawan. Bagi Carlyle pahlawan di posisikan sebagai sumber dari segala perubahan. Pahlawan adalah manusia besar yang mengubah sejarah umat manusia. Menurut dia yang menganut the great man theory, Muhammad adalah sosok pahlawan. Demikian juga Karl Marx, Ernesto “Che” Guevara di Amerika Latin,dan Kemal attaturk di Turki, maupun Mao Zedong di Cina.

Dalam presepsi masyarakat, pahlawan tidak pernah lepas dari sosok orang yang sangat berjasa terhadap negara, atau yang lebih spesifik lagi, yaitu pejuang negara di medan perang. Kalau dengan presepsi tersebut, wajar terbentuk berbagai macam pahlawan dalam sejarah Indonesia. Semacam, pahlawan kemerdekaan, pahlawan Revolusi, dan pahlawan nasional.

Dalam agama islam pahlawan diartikan sebagai pejuang yang gagah berani dan secara ikhlas berjuang di jalan Allah dan selalu mengharapkan ridha Allah SWT.

Di masa sekarang ini, sangat dibutuhkan pejuang Allah sebagai pahlawan perubahan negeri ini, agar kita terlepas dari belenggu permasalahan-permasalahan negeri ini yang tidak henti hentinya, seperti kemiskinan, korupsi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya orang-orang yang hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya saja, tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat dan rakyat Indonesia.

Seorang pejuang Allah, selalu berjuang dijalan Allah dan tidak keluar dari nilai-nilai keislaman. Sehingga apapun yang dia lakukan dia percaya bahwa Alla SWT selalu mengawasinya dan semua pertanggung jawaban perbuatannya hanya kepada Allah semata. Sehingga tidak ada cela yang memungkinkan dia untuk berbuat curang atau keluar dari jalur yang telah di gariskan oleh Allah SWT.

Allah berfieman dalam Al-Qur,an :

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q.S. Assaf ayat 4)

Pada hakikatnya, kepahlawanan itu sendiri merupakan perbuatan yang menunjukan sifat seorang pahlawan seperti keberanian, pengorbanan, kesetiaan,dll. Dalam Islam yang merupakan satu-satunya agama yang benar di Jagad Raya ini, gelar kepahlawanan tidak cukup hanya mengacu pada definisi di atas. Harus di lengkapi dengan dua syarat mutlak. Yaitu, niat ikhlas karena Allah, dan caranya seperti yang di contohkan oleh Rasulullah

Ikhlas dalam artian, perjuangan yang di lakukan hanya karena Allah semata. Jadi, segala keberanian, pengorbanan, atau kesetiaannya tidak di persembahkan untuk memperoleh tanda jasa, materi, pujian maupun pengakuan masyarakat. Apalagi di niatkan demi negara , tanah airnya, suku, atau pun rasnya (’ashabiyyah) yang jelas-jelas bertentangan dengan aturan Islam.



AZZAHRA

Jilbab dan Esensinya

Perempuan adalah mahluk yang lemah menurut sebagian besar orang. Sebenarnya wanita itu tidak lemah, hanya saja wanita itu agak cepat luluh “maklum menggunakan perasaan kurang lebih sekitar 99%”. Akan tetapi bukan itu yang penting kita bahas. Di era sekarang ini hamper seluruh wanita muslimah telah mengenakan jilbab. Kebanyakan yang kita lihat mereka memakai jilbab bukan karena alasan takut kepada Allah ataukah memang ada perintah yang telah dicantumkan di dalam Al-Qur’an. Dapat kita lihat dari cara mereka memakai jilbab hanya semata-mata menutupi rambut dan untuk mengikuti trend atau mode semata.

Pada zaman ini telah banyak kita lihat realita mereka terlihat asal-asalan dalam memakai jilbab. Terlihat sangat tersiksa dengan jilbab, jilbab dipakai seakan membuat nafas mereka terengah-engah seakan-seakan sudah mau mati dengan jilbab yang dikenakan. “nataumi bilang jilbab kecil eh malah dibagian leher dipakaikan lagi peniti, ditambah lagi pakaian ketat, keliatan leher sama pinggulnya”, itulah model jilbab sekarang. Mereka telah melupakan apa esensi dari jilbab itu sendiri, jilbab adalah pakaian yang dipakai untuk menutup aurat. Kemungkinan bukan terlupakan akan tetapi mereka belum tahu dan paham mengapa agama menganjurkan wanita memakai jilbab.

Wanita islam wajib menggunakan jilbab yang menutup aurat. Dari anggota tubuh wanita yang boleh terlihat oleh muhrimnya hanya wajah dan telapak tangannya saja. Jika memperlihatkan selain daripada keduanya itu maka termasuklah mereka orang yang sangat berdosa. Busana seorang wanita muslimah yang lebar menutup seluruh tubuhnya dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya. Dan janganlah ia membuka untuk lelaki mahramnya kecuali bagian yang menurut kebiasaannya benar yang boleh dibuka, yaitu muka dan kedua telapak tangan. Hendaknya busana itu menutup apa yang dibaliknya. Jangan tipis menerawang yang karenanya warna kulitnya dapat terlihat di busana itu. Selain itu, busana itu jangan ketat membentuk bagian-bagian tubuh. Dapat kita lihat dalam QS. An-Nur : 31.

Wanita adalah mahluk yang indah. Olehnya itu, setiap keindahan yang kita miliki harus dijaga dengan baik. Dengan menerapkan hokum dalam agama Islam tentang menjaga tubuh tentunya dengan menutup aurat. Wanita memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam kepadanya dibebankan berbagai tugas penting. Nabi pun memberikan pengarahan khusus untuk wanita dan berpesan baik tentang mereka dalam khutbat beliau di Arafat. Hal itu menunjukkan wajibnya member perhatian penuh kepada mereka di setiap masa, lebih-lebih masa kini. Di mana wanita muslimah khususnya telah mendapat serangan dari luar, telah dirampas kemuliaannya dan digeser dari kedudukannya yang semestinya. Karena, sangatlah penting menyadarkan wanita terhadap bahaya yang mengancam dirinya dan memaparkan di hadapannya jalan keluar agar selamat dari bahaya ini.


TAUJIH

Kabar Gembira Untuk Qiyadah yang Adil

Ini adalah kabar gembira buat para qiyadah, berupa janji dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang tidak mungkin dusta. Bergembiralah bahwa mereka akan menjadi manusia pertama yang akan mendapatkan Zhillah (naungan/perlindugan) dari Allah Ta'ala, sebelum enam golongan lainnya, dengan syarat menjadi pemimpin yang adil.

Al Qadhi 'Iyadh mengatakan maksud Zhillah di sini adalah 'Arsy (singgasana) sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadits. Fungsinya adalah untuk melindungi pada hari kiamat nanti ketika manusia berdiri di hadapan Rabb semesta alam, didekatkan kepada mereka matahari hingga terasalah panasnya. Maka tidak ada makna lain saat itu bagi Zhillah melainkan 'Arsy. Ibnu Dinar mengatakan, maksud Zhillah di sini adalah kemuliaan, perisai, dan pencegah dari hal-hal yang keji saat itu. (Imam An Nawawi, Syarh Shahih Muslim)

Bukan hanya itu, memiliki kedudukan yang mulia dan paling dekat dengan Allah Ta'ala. Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang paling Allah cintai dan paling dekat kedudukannya dengan Allah pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil. Sedangkan manusia yang paling Allah murkai dan paling jauh kedudukannya dengan Allah adalah pemimpin yang zalim." (HR. At Tirmidzi)

Lalu, apa maksud pemimpin yang adil? Adil yang bagaimana?
Al Qadhi 'Iyadh juga mengatakan, mereka adalah para penguasa dan pemerintah, yang memperhatikan maslahat kaum muslimin, yang dengan keadilannya banyak memberikan manfaat dan maslahat bagi orang banyak. (Ibid). Sementara, Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, tafsir paling baik tentang makna pemimpin adil adalah pemimpin yang mengikuti perintah Allah Ta'ala dengan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, tanpa melampaui batas dan meremehkan, dan orang yang lebih mementingkan kepentingan yang lebih luas. (Fathul Bari,)

Jadi, paling tidak ada dua perilaku pemimpin yang adil, pertama, mengikuti perintah Allah Ta'ala, kedua, meletakkan sesuatu pada tempatnya. Oleh karena itu, mafhum mukhalafah (makna implisit) nya adalah jika pemimpin sudah tidak peduli dengan perintah Allah Ta'ala, baik berupa Al Wala wal Bara yang telah menipis bahkan luntur sama sekali, halal haram tidak peduli, juga melupakan perintah dan larangan, dan lain-lain, maka tanggal-lah predikat sebagai pemimpin yang adil bagi mereka.

Begitu pula ketika salah menempatkan permasalahan dan salah menempatkan manusia. Seperti menuduh khianat orang yang amanah, dan memberikan amanah kepada para pengkhianat, mempercayai para pendusta, dan mendustakan orang yang jujur dan setia. Maka, semakin jauh mereka dari nilai-nilai keadilan.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang jujur justru tidak dipercaya. Para pengkhianat diberikan amanah, dan orang yang amanah (terpercaya) justru dianggap pengkhianat. Saat itu ruwaibidhah pun angkat bicara." Para sahabat bertanya: "Apakah ruwaibidhah itu?" Beliau menjawab: "Orang yang bodoh tapi berlagak membicarakan urusan orang banyak." (HR. Ibnu Majah, Ahmad, Al Hakim, Al Mustadarak)



KAMMI ON ACTION



MADING untuk Pasar Raya KAMMI DAERAH


Jualan Biro Ekonomi Di Pasar Raya

Dialog Lintas Pergerakan Kebijakan Public KAMMI bersama berbagi organisator Kampus




Senin, 09 November 2009

Spirit Muslim Negarawan Mencetak Kader Dakwah Yang Cerdas, Kuat Dan Berkarakter

SALAM
REDAKSI




Assalamu alaikum W.R W.B
Alhamdulillah buletin Tim media terbit lagi untuk yang kedua kalinya. Kali ini Spirit muslim negarawan mencetak kader dakwah yang cerdas, kuat dan berkarakter yang menjadi tema DM 1, sengaja kami sajikan dengan tema DM agar pembaca dapat lebih memahami apa arti dari muslim negarawan itu sendiri.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kami haturkan kepada ikhwafillah atas dukungan dan motivasinya, tanpa dukungan seorang ikhwa kami hanyalah tiang yang tak dapat berdiri tegap. Walaupun buletin ini masih pada taraf yang belum dapat dikatakan sempurna, namun kami akan tetap berusaha.
Semoga apa yang telah kami sajikan dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat

Wassalamu alaikum W.R W.B


PROFIL
Farah Nanda Amanah Puri Bima, dikenal dengan nama Farah, oleh guru-gurunya dikenal dengan Nanda dan oleh orang-orang tertentu dipanggil Bima. Lahir di Ujung Pandang, 8 Maret 1987. SD Negeri Tamammaung I merupakan sekolah pertama beliau. Pernah mengikuti lomba sains dan IPA tingkat provinsi, serta memiliki nilai NEM tertinggi sewaktu SMP di Makassar yaitu di SMP N 18 Makassar. Ketika SMA pernah mendapat juara 1 lomba mading Natural Alam. Di SMA N 6 Makassar beliau adalah termasuk siswa yang berprestasi. Demikian setelah beliau kuliahpun pretasi tetap menjadi hal yang tidak menjauh dari kehidupannya. Beliau menjadi asisten laboratorium komputer di Jurusan Matematika, jurusan yang digelutinya. Organisasi yang sempat membuatnya jatuh hati sejak maba adalah KAMMI, yang kemudian menjadikan beliau menjadi pribadi yang matang. Bahkan ternyata organisasi tidaklah menjadi penghalang baginya untuk menyelesaikan studi. September 2009, merupakan moment perayaan bulan kelulusannya, setelah kuliah selama 4 semester.
Beliau berpendpat bahwa Bangsa ini telah memiliki pemimpin baru yang akan menahkodai bangsa dan Negara Indonesia ini 5 tahun ke depan. Tapi, apakan pemimpin terpilih saat ini telah merepresentasikan konsep “Muslim Negarawan” yang dianut oleh KAMMI. Menurut kalian, apakah konsep itu sudah tercapai?....
Jawabannya ada pada yang membaca profil ini.


BERITA UTAMA
Fungsi Komisariat dalam mencetak Muslim Negarawan
Oleh: Dini Handayani
Muslim negarawan yang merupakan orientasi kaderisasi nasional, adalah sebuah jawaban bagi gerakan mahasiswa yang tidak lagi menjadi gerakan reaksional yang tidak memiliki agenda mantap dalam perubahan bangsa. Selain itu mencetakan muslim negarawan adalah dalam rangka mewujudkan director of change (pengendali perubahan), yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh di masa depan yang berusaha untuk bersikap bijak, bahwa ketimpangan bangsa ini harus diselesaikan dengan upaya perbaikan dan tawaran-tawaran solusi yang terbaik. Muslim negarawan adalah kader KAMMI yang memiliki basis ideologi Islam yang mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan.
Dalam rangka mencapai target kaderisasi nasional di atas maka perlu dirumuskan formulasi profil Muslim Negarawan yang di-break down pada pembentukan kader di tiap jenjangnya agar dapat diimplementasikan secara aplikatif. Manhaj Kaderisasi 1427 H menekankan pencapaian cita kader dengan ditopang oleh penguatan kekokohan bangunan gerakan. Keberadaan kader dalam gerakan merupakan batu-bata bangunan piramida.
Piramida tersebut tersusun dalam kelazimannya sebagai organisasi yang sempurna. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya berbaris teratur bagaikan bangunan tersusun rapi.” (QS. Ash-Shaff: 4)
Organisasi pergerakan dan organisasi pada umumnya memiliki kesamaan dalam lapisan bangunannya. Secara umum organisasi tersebut disusun dari empat lapisan, yakni: basis pengambil kebijakan, basis penerjemah gagasan menjadi program, basis pelaksana program dalam bentuk kegiatan, dan basis pelanggan atau subyek yang menikmati acara. Bangunan ini satu sama lain saling menguatkan. Dalam logika gerakan dakwah, bangunan organisasi ini dapat disebut sebagai piramida dakwah. Alasan penyebutan ini lebih pada realitas bahwa bangunan gerakan dakwah disusun oleh kualitas man power gerakan tersebut. Semakin ke atas semakin sedikit, dan sebaliknya, semakin ke bawah semakin banyak. bahkan rasionya harus seperti segitiga sama sisi, tidak lebar sebelah atau tumpul di bagian atasnya. Aset terpenting dalam dakwah adalah manusia Piramida dakwah dibangun oleh unsur-unsur orang yang memiliki peran-peran dominan di dalam lapisannya masing-masing. Berbeda dari sistematika pembahasan lapisan organisasi pergerakan dakwah dengan organisasi lainnya, organisasi pada umumnya dibahas dari puncak piramida, sedangkan piramida dakwah dibahas dari bawah. Lapisan-lapisan itu diurut pembahasannya lebih karena proses pencapaian alami jenjang seseorang yang dilewati dari bawah secara hirarkis ke posisi puncak. “Pasti kamu akan melewati tingkatan demi tingkatan.” (QS. Al-Insyiqaq: 19).

Platform Integralitas Manhaj Kaderisasi
Di dalam al-Qur’an surat Ali Imran: 146-147, Allah berfirman, ”Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari para pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah do’a, ”Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”
Pertambahan Kuantitas
Gerakan dakwah adalah menyeru manusia sebanyak-banyaknya pada kebaikan. Namun dakwah dalam pengertian yang luas tidak sekedar mengenalkan Islam dan menunjukkan manusia pada kebaikan semata, lebih dari itu gerakan dakwah akan semakin eksis ketika mendapat simpati masyarakat dan didukung oleh jumlah kader yang banyak dan produktif.
Peningkatan Kualitas
Kualitas kader ditentukan oleh Indeks Jati Diri Kader (IJDK) di setiap jenjangnya. IJDK KAMMI adalah kualitas inti yang membentuk karakteristik kader KAMMI di setiap jenjang pengkaderannya. IJDK KAMMI Manhaj Kaderisasi 1427 H meliputi aqidah, fikrah dan manhaj perjuangan, akhlak (syakhsiyah Islamiyah-harakiyah), ibadah, pengetahuan keislaman, wawasan ke-Indonesia-an, kepakaran dan profesionalitas, pergerakan dan kepemimpinan, dan pengembangan diri.
Peningkatan kualitas kader mengacu pada peningkatan (tarqiyah) yang dilakukan baik dalam pengkaderan qabla tanzhim maupun ba’da tanzhim. Untuk meningkatkan kualitas ini setiap kader KAMMI hendaknya meningkatkan interaksi dengan filosofi gerakan, sebab pertumbuhan kualitas gerakan sangat terpengaruh oleh sejauh mana interaksi kader di setiap jenjang dengan filosofi gerakan ini berlangsung.

Pembangunan Kompetensi Kritis
Bangsa dan umat ini membutuhkan para pemimpin perubahan yang memiliki idealisme dan kompetensi yang diperhitungkan. Para pemimpin itu terlahir dari rahim gerakan Islam yang tertata rapi (quwwah al-munashomat), semangat keimanan yang kuat (ghirah qawiyah) dan kompetensi yang tajam. Tiga hal ini merupakan syarat utama munculnya sosok Muslim Negarawan yang memiliki keberpihakan pada kebenaran dan terlatih dalam proses perjuangannya.
Setiap peran kader dawah dalam lapisan dimana dia berada akan menentukan kemana dan bagaimana dawah ini berjalan, dan disinilah setiap kader harus paham dimana dia berada.


AZ ZAHRA


Tips Cantik ala Muslimah
Muslimah, diamnya saja cantik dengan ia menjaga aurat dan akhlaknya. Tapi agar kecantikan itu terjaga, ada beberapa tips untuk kamu
Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik: Cuci muka minimal 5 kali sehari, yaitu dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a.

Untuk menghilangkan stress
(salah satu penyebab kerut di wajah): Perbanyaklah 'olah raga'. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, spot-gym, dan lain-lain. Cukup dengan memperbanyak sholat. Dengan sholat berarti kita menggerakan seluruh tubuh. Konsultasikan semua keluh kesah kita pada Zat Yang Maha Tahu -Allah SWT dengan dzikir dan do'a.

Untuk pelembab
, agar awet muda: Gunakanlah senyum. Tidak hanya di bibir tapi di hati juga. Katakan pada diri sendiri, kamu adalah cantik dan tidak memerlukan segala macam operasi plastik. Tidak lupa membisikan 'kata kunci' setiap bercermin, "Allahuma kamma hassanta khalgii fahassin khulqii" (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaq ku). (HR Ahmad).

Agar tubuh langsing
: Lakukan diet yang teratur yaitu dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti nabi Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, air putih.

Untuk mengembangkan diri
: Sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi

TAUJIH

Tugas dan Peran Manusia
Allah SWT berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (95: 4 - 6).
Paling kurang ada tiga tugas dan peran yang harus dimainkan oleh manusia dan sebagai seorang muslim, kita bukan hanya harus mengetahuinya, tetapi menjalankannya dalam kehidupan ini agar kehidupan umat manusia bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Beribadah kepada Allah SWT
Beribadah kepada Allah SWT merupakan tugas pokok, bahkan satu-satunya tugas dalam kehidupan manusia sehingga apa pun yang dilakukan oleh manusia dan sebagai apa pun dia, seharusnya dijalani dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang artinya, "Dan Aku tidak menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku." (51: 56).
Agar segala yang kita lakukan bisa dikategorikan ke dalam ibadah kepada Allah SWT, paling tidak ada tiga kriteria yang harus kita penuhi. Pertama, lakukan segala sesuatu dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.
Kedua, lakukan segala sesuatu dengan cara yang benar, bukan membenarkan segala cara, sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasul-Nya.
Ketiga, adalah lakukan segala sesuatu dengan tujuan mengharap ridha Allah SWT dan ini akan membuat manusia hanya punya satu kepentingan, yakni ridha-Nya.

Khalifah Allah di Muka Bumi
Manusia diperankan oleh Allah SWT sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi ini untuk menegakkan syariat-syariat-Nya, Allah SWT berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (2: 30).
Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah, manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan, ini merupakan perkara yang sangat mendasar untuk bisa diterapkan. Allah SWT berfirman yang artinya, "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan." (Shad: 26).
Untuk bisa memperoleh kehidupan yang baik di dunia ini, salah satu yang menjadi penopang utamanya adalah penegakkan hukum secara adil sehingga siapa pun yang bersalah akan dikenai hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya, karenanya hal ini merupakan sesuatu yang sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada manusia sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yang artinya, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (4: 58).
Mengingat keadilan begitu penting bagi upaya mewujudkan kehidupan yang baik, keharusan berlaku adil tetap ditegakkan meskipun kepada orang yang kita benci sehingga jangan sampai karena kebencian kita kepadanya, keadilan yang semestinya ia nikmati tidak bisa mereka peroleh. Manakala keadilan bisa ditegakkan, maka masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT cepat atau lambat akan terwujud. Allah berfirman yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (5: 8).

Membangun Peradaban
Kehidupan dan martabat manusia sangat berbeda dengan binatang. Binatang tidak memiliki peradaban sehingga betapa rendah derajat binatang itu. Adapun manusia, dicipta oleh Allah SWT untuk membangun dan menegakkan peradaban yang mulia, karenanya Allah SWT menetapkan manusia sebagai pemakmur bumi ini. Allah berfirman yang artinya, "Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya." (11: 61).
Untuk bisa membangun kehidupan yang beradab, ada lima pondasi masyarakat beradab yang harus diwujudkan dan diperjuangan pelestariannya, yaitu pertama, nilai-nilai agama Islam yang datang dari Allah SWT, kedua, akal yang merupakan potensi besar untuk berpikir dan merenungkan segala sesuatu. Ketiga, harta yang harus dicari secara halal dan bukan menghalalkan segala cara. Keempat, kehormatan manusia dengan akhlaknya yang mulia yang harus dijaga dan dilestarikan. Dan kelima, keturunan atau nasab manusia yang harus jelas sehingga dalam masalah hubungan seksual misalnya, manusia tidak akan melakukannya kepada sembarang orang.
Manakala manusia tidak mampu membangun peradaban sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT, maka martabat manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang, hal ini karena manusia bukan hanya memiliki potensi fisik yang sempurna dibanding binatang, juga manusia punya botensi berpikir dan mendapat bimbingan berupa wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi. Dalam kaitan kemungkinan manusia menjadi lebih rendah atau lebih sesat dari binatang, bahkan binatang ternak dikemukakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, Oleh: bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (7: 179).