Rabu, 16 September 2009

RAMADAN

SALAM REDAKSI

Assalamu alaikum W.R W.B

Khaifa khaluk saudara-saudaraku yang seiman. Bagaimana dengan puasanya ….? Biarpun puasa, kita harus tetap semangat seperti semangat kami dalam menyelesaikan buletin ini. Ini adalah penerbitan buletin yang pertama kali dikepengurusan ini.

Bulletin ini dapat terbit berkat partisipasi para crew dalam menyelesaikan yang akan disajikan buat pembaca. Terima kasih kepada pimpinan redaksi yang dapat memberikan motivasi dan semangat kepada crew –crew sehingga buletin ini dapat terselesaikan. Walaupun puasa, kami tetap harus memberikan konsumsi kepada pembaca terutama di bulan ramadhan ini.

Terima kasih pula kepada para pembaca yang menyempatkan waktunya untuk membaca bulletin yang telah kami sajikan. Semoga apa yang telah kami sajikan dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. Mungkin pada penerbitan awal ini hanya inilah yang dapat penulis sampaikan.

Wassalamu alaikum W.R W.B



PROFIL


Agus Haruna, dilahirkan di Amparita, 15 Agustus 1989. Lahir ditengah-tengah suku bugis sidrap tulen. Sejak SMP mulai bersentuhan dengan dunia organisasi dengan tergabung dalam kepengurusan OSIS dan Pramuka SMP Neg.1 Tellu Limpoe. Selanjutnya rutinitas sebagai seorang pelajar dan penggerak organisasi berlanjut di tingkat SMA yang diberi amanah sebagai Kordinator Bidang Ketaqwaan OSIS SMA Neg.1 Pangsid.

Tahun kedua di tingkat SMA, mulai tergabung dalam dunia tarbiyah meskipun belum terlalu intens. Tahun 2007 berhasil menyelesaikan masa studi selama 3 tahun di SMA. Di tahun yang sama Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Makassar jurusan Kimia. Tidak jauh berbeda dengan masa SMA, kehidupan mahasiswa dan sebagai aktivis Tarbiyah yang mulai intens tetap menjadi hal mendasar yang menjadi rentetan sejarah hidupnya. Di tengah-tengah kesibukan akademik Ia meluangkan waktu untuk bergabung di organisasi Mahasiswa. Di kepengurusan pertama KAMMI komisariat UNM parangtambung (2008-2009) ia diberi tanggung jawab menjadi staf dana dan usaha dibawah kepemimpinan Muhammad Taufiq T. Muskom I tanggal 17 mai 2009 KAMMI Komisariat UNM parangtambung memutuskan, selama satu tahun kepengurusan Ia diberi amanah sebagia Ketua Umum untuk memimpin KAMMI komisariat UNM Parangtambung. Disamping kesibukannya di KAMMI saat sekarang ia tergabung dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) FMIPA UNM dan Anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran UNM.

Jangan Pernah berniat untuk menerangi Kegelapan, Ketika dalam Dirimu tak ada sepercik Cahaya.



BERITA UTAMA

Ramadhan Penuh Makna

Subahanallah, maha suci Allah yang telah menciptakan hari-hari yang didalamnya terdapat waktu dhuha dan sepertiga dari malam terakhir sebagai waktu yang terbaik dalam setiap harinya. Dari tujuh hari dalam setiap pekannya terdapat Yaumul jum”ah (hari jumat) sebagai hari raya bagi umat muslim setiap pekannya. Dan dalam setahun, dalam dua belas bulan Allah SWT telah memberikan satu bulan sebagai bulan yang paling terbaik diantara dua belas bulan yang ada. Bulan yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan. Bulan dimana didalam terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. “Bulan Ramadahan” itulah bulan yang Allah berikan untuk umat-Nya yang beriman.

Bulan Ramadhan dengan segala kemuliaan di dalamnya, dengan segala amalan yang penuh dengan hikmah yang terkandung ketika di amalkan, memberikan suatu sumbangsi yang sangat besar bagi umat islam. Bulan yang pada akhirnya memberikan gelar “ taqwa” suatu gelar yang melebihi gelar apapun orang menamakannya dan memaknainya.

Ramadhan bagi umat muslim harus memaknai hari-hari yang silih berganti dan detik demi detik yang bergulir dalam bulan ramadhan bukanlah sekeadar syahrul-Ibadah (bulan Ibadah) saja. Ramadhan tidak sebatas Shaum pada siang hari dan salat tarawih pada malam harinya. “Ramadhan” dikalangan yang mengklaim dirinya sebagai muslim sejati dan hendaknya memahami makna hakiki dari bulan ramadhan yang sesungguhnya, yakni ramadhan merupakan Syahrut-Tarbiyah (Bulan Pendidikan). Puasa yang dilakukan disiang hari, shalat tarawih, bacaan Al-Quran di sela-sela kesibukan dan seluruh amalan lain adalah suatu latihan yang didalamnya terdapat hikmah yang sangat berarti. Sehingga ketika ramadhan berlalu dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil pada malam hari raya, amalan-amalan yang telah dilakukan dibulan Ramadhan tidak terbawa arus fajar 1 Syawal dan terkubur bersama hidangan ketupat di hari raya.

1. Memetik hikmah dalam lapar dan dahaga

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana setiap pribadi muslim menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu, bukan karena tak ada makanan untuk disantap agar lapar hilang. Bukan karena tidak ada minuman untuk dijadikan penghapus dahaga ditengah terik matahari yang mencekam. Melainkan itulah bentuk pengabdian mereka sebagai orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya yang Agung. Namun, pertanyaan yang kemudian yang muncul adalah “Apa hikmah dibalik lapar dan dahaga itu?” “Mengapa Allah Mewajibkan puasa di bulan ini?” Jawabnya adalah Agar setiap manusia yang satu terhadap manusia yang lain peduli akan sesamanya. Dalam starata social kehidupan manusia, ada orang yang kaya dan disisi lain ada orang miskin. Ada orang di suatu tempat yang setiap harinya serba berkecukupan namun ditempat yang lain sebiji nasi tak mampu mereka dapatkan. Subahanallah atas kebesaran Allah mewajibkan puasa di bulan Ramadhan untuk menjadikan manusia khususnya umat islam untuk saling peduli atas nasib saudaranya yang lain sehingga ada diantara mereka yang mau berbagi satu sama lain. Dengan demikian tujuan besar dalam ibadah ini akan memunculkan pribadi-pribadi yang peduli dan peka akan kondisi yang ada disekitarnya.

2. Menyelami mutiara Al-Qur’an

Mu’jizat terbesar yang Allah berikan kepada Rasulullah Muhammad saw, yang masih bertahan hingga detik ini adalah Al-Qur’an. Sebuah peta kehidupan, petunjuk jalan yang lurus menuju kesuksesan hidup dunia dan akhirat. Sebuah kitab yang menerangkan dengan rinci sesuatu yang terkait dengan kehidupan dunia dan akhirat. Sebuah gudang yang di dalamnya terbentang luas ilmu pengetahuan baik yang dapat dijangkau nalar manusia hingga yang hanya cukup dengan sebuah keyakinan. Allahu Akbar!! Itulah Al-Qur’an.

Ramadhan, bulan dimana pertama kali di turunkannya peta kehidupan ini, sehingga ciri khas yang kedua dari bulan suci ini adalah diperintahkannya umat islam untuk memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an. Dengan hikmah agar manusia tetap berpegang teguh atas ajaran agama yang lurus, pemahaman akan islam semakin baik, dan permasalahan umat dari segala sendi-sendi kehidupan yang sangat pelik dan amat ruwet, dapat ditemukan jawabannya dalam Al-Qur’an. Yang pada intinya Ruh dari pribadi Insan Qur’ani dapat diperoleh dari bulan Ramadhan.

3. Memaknai arti ruku’ dan sujud dalam sehari semalam

Ruku’ dan sujud adalah aktifitas umat islam yang setiap harinya minimal 17 kali dan 34 kali mereka lakukan dalam lima waktu shalat yang diwajibkan Allah SWT bagi umat islam. Namun didalam Ramadhan aktifitas ini lebih dari lazimnya dilakukan umat islam di luar Ramadhan dengan adanya shalat tarawih.

Apa yang kurang benar selama ini dengan ruku’ dan sujud?????

Kalau diperhatikan dari segi lahiriah, dari segi gerakan maka tidak akan ada kesalan yang ditemukan, kalaupun ada hanya dalam nominal yang sangat kecil. Namun ketika ditinjau dari segi maknawiah maka kita akan memberikan jawaban “ Ruh dari ruku’ dan sujud yang hilang” dari aktifitas tersebut. Sehingga sikap yang sering muncul adalah sikap sombong, angkuh, dan takabbur akan segala hal yang dimiliki. Kesadaran akan siapa dirinya yang sebenarnya tidak ada. Kenapa?? Karena rasa akan kesadaran diri sebagai seorang hamba sebagai makna dari ruku’ dan sujud tidak di dapatkan dalam setiap shalat yang dilakukan. Ruku’ dan sujud hanyalah aktifitas belaka sebagai rangkaian shalat yang dilakukan.

Untuk itu dengan semakin banyaknya aktifitas shalat yang dilakukan dalam ramhadan akan menjadikan diri sadar siapa sebenarnya diri ini. Kepada siapa diri ini menghamba, apa tujuan penciptaan dan kepada siapa diri ini kembali nantinya.

Ramadhan dengan segala keutamaan dan kemulian di dalamnya semoga dapat menghantarkan setiap pribadi umat isal;am kearah yang lebih baik. Ramadhan tahun depan belum tentu akan kita dapatkan kembali. Maka dari itu, ssetiap detik dalam bulan ramadhan dapat diisi dengan ibadah kepada Allah SWT.



AZ ZAHRA

Alasan Tidak Ingin Memakai Jilbab

ALASAN I : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka

Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu

apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman:

“dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik” (QS.Luqman : 15)

ALASAN II : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali

Apabila semua orang mengaplikasikan logika tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunjuk bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab. Apabila kau memgang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau melaksanakannya.

ALASAN III : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut nyebutnya (dengan bersyukur(QS. Ad Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan

rambutku yang indah?

Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak

mengikuti ayat:

“janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak

Daripadanya” ( QS An-Nur 24: 31]

dan firman Allah SWT:

katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..(QS Al-Ahzab 33:59).

Dengan pernyataan darimu itu, saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu

ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?

Renungkan secara mendalam, saudariku, apa

yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini,

saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !




TAUJIH

Agar Puasa Tidak Sia-Sia

Rasulullah SAW bersabda :

“Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR. Ahmad).

Betapa meruginya kita, bila kita keluar dari bulan Ramadhan ini tanpa pahala puasa yang didapat. Oleh karena itu, Selain mengetahui berbagai keistimewaan orang yang berpuasa. Para pembaca juga mengetahui berbagai kesalahan orang yang berpuasa, agar puasa kita tidak sia-sia. Yuk ! Kita lihat berbagai kesalahan orang berpuasa, dan mungkin selama ini menjadi kebiasaan kita.

1. Tetap makan sahur sampai mendengar lafazh adzan.

Allah SWT berfirman,”… Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” Dari ayat di atas, jelaslah bahwa batasan imsak itu adalah terbitnya fajar, sedangkan adzan hanya sebagai pemberitahuan hal itu.

2. Sengaja minum saat adzan subuh.

Seorang muslim boleh minum air di gelas yang telah berada di tangannya saat muadzin mengumandangkan adzan.

Rasulullah SAW bersabda : “Bila salah seorang diantara kalian mendengar seruan adzan, sedangkan gelas minuman masih ditangannya, maka janganlah ia meletakkannya sebelum melaksanakan keinginannya untuk minum.”(HR. Abu Dawud, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi, dan lainnya. Hadist ini memiliki banyak penguat).

Minum saat adzan boleh kita lakukan, bila kita lupa memperhatikan waktu dan air minum itu sudah ada di tangan kita. Namun, sebaliknya kita harus senantiasa memperhatikan waktu.

3. Merasa berdosa karena lupa makan dan minum saat berpuasa.

Menurut Syaikh Muhammad bin Utsaimin “siapa saja yang makan dan minum saat berpuasa karena lupa, maka puasanya tetap sah. Akan tetapi bila ia ingat, maka ia harus berhenti dan mengeluarkan makanan atau minuman yang ada di mulutnya.”

Rasulullah SAW bersabda :”Bila salah seorang dari kalian lupa, sehingga ia pun makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Allah telah memberinya makan dan minum.”(HR. Muslim)

4. Mengakhirkan berbuka.

Termasuk kesalahan yang banyak dilakukan kaum muslimin adalah mengakhirkan buka puasa. Di sini ada 2 kesalahan:

a. Menyebabkan terlambatnya pelaksanaan sholat maghrib.

b. Menyelisihi sunnah Nabi dan menyerupai kaum Yahudi dan Nasrani.

Rasulullah SAW bersabda:

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam pelaksanaan puasa, agar ibadah puasa kita sempurna. Oleh karena itu, janagn pernah berhenti untuk menuntut ilmu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Bagi orang-orang yang berpuasa disediakan satu pintu di surga yang disebut Ar-Royyan. Tidak ada seorang pun yang memasukinya selain mereka. Bila orang terakhir telah masuk, pintu itu ditutup. Barangsiapa yang masuk ke sana, maka ia akan minum, dan orang yang telah minum tidaka akan haus selamanya.”(HR. Nasai)

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang memasuki surge Ar-Royyan. Amin …

Tentunya dengan berusaha memperbaiki ibadah puasa kita.